Jumat, 20 Oktober 2023

 Bak sebuah pion...

Termainkan pada sebuah bidak tanpa kuasa..

Mundur aku kalah, maju pun aku jatuh...

Langkahku begitu berat dan tak terarah..

Keadaan ini sungguh konyol...

Jujur saja aku tertawa saat menulis blog ini...


Bagaimana bisa takdir berjalan sekonyol ini ?

Saat beberapa hari yang lalu tepat aku menulis, bahwa dalam hal yang sesederhana shift saja kita tak sejalan...

Namun, berikutnya hampir sepekan ini kita hanya beberapa langkah jauhnya, dan dalam waktu yang bersamaan...


Siall,,,,,

Ternyata masih tidak mudah seperti kelihatannya...

Meski aku tau ini bukan hal yang baru...

Insting ini terus saja memberontak menyuarakan asumsinya...

Hati ini mendominasi logikaku, yang karenanya kemaren fokusku benar-benar hilang dari tempatnya dan hari ini itu terjadi lagi...

Beberapa hari ini isi doaku berubah saat aku mulai terpejam dan tertunduk memunajat pada Allah, sebelum aku memulai bekerja...

Aku memohon agar hatiku kuat menerima kenyataan, bahwa kita tidak lagi sepaham dan agar rasa sakit itu tak terasa semakin pedih...


Orang bisa karena terbiasa

Kini aku mulai setuju dengan pendapat itu..

Perlahan rasa sakit itu berubah menjadi kekuatanku...

Menjadi asing, dan saling mengasingkan orang yang paling kita cintai...

Awalnya memang menyakitkan, namun perlahan semua menjadi mudah sebab sudah terbiasa...

Aku mulai membiasakan diri dengan itu...


Jika aku bertanya pada hatiku, jawabnya masih tetap sama, itu semua milikku dan semata dilakukan hanya untukku...

Instingku mengatakan, ada sapaan yang tertahan, ada sebuah topik yang tersamarkan, juga ada ragu yang tertunduk saat beradu pandang...

Waktu lalu, Saat dia mulai memanggil dengan manis,,, "Mbak ella ?"

Seluruh keadaan membantunya, termasuk dengan teman-temanku...

Habis sudah hari ini mereka membullyku karena kekonyolannya ..

Aku bisa apa ??

Meski aku sadar itu bukanlah aku, dan takkan terjadi lagi sejak dua tahun yang lalu...

Aku bahkan mulai lupa dengan sapaan itu...

Tapi kenapa insting ini selalu berkata lain ?

Jika hal itu tidak berdasar, maka katakanlah hatiku telah kalah sekali lagi oleh yang namanya cinta...

Tapi saat ingatanku pekat pada janjiku, 

Aku ingat bahwa aku telah rela, aku rela melepasnya agar ia mampu mengejar bahagianya yang bukan atas namaku...

Lebih berani aku terluka karena kehilangannya, daripada harus melihatnya hancur karena orang lain...

Entah itu namanya tulus atau bodoh, namun itulah kenyataannya...


Mungkin dia telah lupa, telah enggan, atau lebih-lebih telah berpaling...

Aku mencoba mengerti akan hal itu, Karena aku memahami bahwa sesuatu yang berjalan sepihak tidak akan pernah baik hasilnya...

Akan tetapi berbeda halnya denganku,,, setiap baitnya masih terngiang dengan jelas dalam fikiranku...

Senyumnya, kekonyolannya, tingkahnya...

Aku mengenali gaya bahasa tubuh itu dengan sangat baik...

Sosok yang paling aku sayangi, tapi dia tidak pernah paham akan hal itu...

Kali ini aku berhenti menunjukkannya bukan karena aku membencinya, melainkan semata karena sudah terlalu banyak kesempatan yang dia sia-siakan...

Aku lelah menebak isi hatinya, yang jelas-jelas tak tertambat untukku...

Mungkin caraku yang benar dalam mencintainya adalah dengan melepasnya dan menyaksikan bahwa cintaku baik-baik saja...


Malam ini Aku menyadari satu hal...

Bahwa sebuah proses jauh lebih indah daripada sebuah hasil...

Yang dalam prosesnya aku sering kali jatuh oleh kenyataan, dan kembali bangkit dengan harapan yang sia-sia...

Banyak sekali tertuang emosi di dalamnya..

Ada cinta, ada senang, ada kegilaan, ada pengorbanan, ada tangis bahkan juga tawa..

Yang kemudian padu dalam memory dan kenangan yang hangat....

Meski hasilnya tak sesuai dengan ekspetasiku, aku mengalah pada takdirku...

Setidaknya aku pernah merasakan sensasi  bagaimana gilanya seseorang memperjuangkan cinta...


Beberapa hari ini, tidak semua hal berjalan buruk...

Memang, Aku asing dimata orang yang paling aku cintai..

Tapi tidak dengan teman-teman, saudara, dan juga keluarganya...

Mereka baik, mereka lucu ,mereka friendly, dan mereka tau caranya menghargai pertemanan...

Selalu saja bertegur sapa dan bertingkah konyol disetiap kesempatan...

Karena hal yang berawal dari sebuah pertemanan tidak akan pernah berakhir menjadi musuh...

Sebab Aku tidak menerima hal itu...

Baik-buruknya masing-masing dari mereka adalah kualitas yang sesungguhnya...


Garis besarnya,,,

Apa yang pernah si konyol katakan adalah benar adanya ..

Bahwa "Rasa rindu takkan pernah hilang selama dihati masih terdapat rasa sayang"

Dan itu telah terjadi...




Ela Fransiska


  Bak sebuah pion... Termainkan pada sebuah bidak tanpa kuasa.. Mundur aku kalah, maju pun aku jatuh... Langkahku begitu berat dan tak terar...